Tahapan pembangunan rumah meliputi beberapa aspek, namun banyak orang yang ingin mengetahui tentang bagaimana tahapan pembangunan rumah dari nol. Hal ini dikarenakan, ketika hendak mendirikan rumah, tidak semua orang memahami seluruh tahapan detailnya. Maka dari itu, kali ini kami ingin mengulas mengenai tahapan membangun rumah mulai dari awal sampai akhir, hingga rumah tersebut layak untuk dihuni. Berikut ini tahapan dalam membangun rumah yang bisa Anda simak.
Dalam mewujudkan mimpi kita akan sebuah rumah yang cantik dan nyaman dengan proses pembangunan yang tepat waktu dan efisien, ada beberapa urutan bangun rumah yang harus diketahui dan dilakukan dalam melakukan sebuah pekerjaan bangun rumah, yaitu:
Survey
Survey dimaksudkan untuk dapat mengetahui dengan lebih jelas dan detil kondisi lokasi yang akan dibangun atau direnovasi. Hasil pengukuran dan analisa pada saat survey akan digunakan sebagai acuan dalam melangkah ke urutan bangun rumah selanjutnya. Survey hanya dilakukan bila kita tidak ingin mengerjakan bangun rumah kita sendiri, jadi bila kita ingin mengerjakannya sendiri, tahap survey dapat diabaikan dan langsung ke proses selanjutnya.
Desain dan Gambar Kerja
Urutan bangun rumah setelah survey atau setelah data-data rencana bangun rumah dikumpulkan adalah pembuatan desain dan gambar kerja.
Desain adalah sebuah visualisasi yang menggambarkan bagaimana bentuk rumah jadi yang akan dibangun nantinya. Biasanya desain dibuat dalam visualisasi 3 dimensi (3D) yang menggambarkan bentuk muka rumah (fasade) dan tampilan lainnya yang dperlukan.
Sedangkan gambar kerja atau gambar rencana adalah visualisasi detail teknis rencana rumah yang akan dibangun yang berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pekerjaan bangun rumah sehingga kontraktor atau pemborong yang mengerjakannya dapat bekerja dengan mudah, cepat dan terencana. Baik gambar kerja maupun desain dapat diperoleh dari arsitek.
Gambar kerja umumnya terdiri dari:
Denah (lay out)
Tampak bangunan (depan, belakang, samping kiri, samping kanan)
Potongan (Melintang dan Membujur)
Rencana Struktur (Pondasi, Sloof, Balok/Kolom, Ring balok, Rencana atap)
Instalasi Listrik & Plafond
Utilitas (Air bersih, air kotor, limbah)
Detail-detail lain yang diperlukan
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Setelah desain dan gambar kerja selesai dibuat dan telah sesuai apa yang diinginkan, urutan bangun rumah selanjutnya adalah pembuatan RAB atau rencana anggaran biaya. Dengan adanya RAB ini kita akan mengetahui prediksi jumlah biaya bangun rumah yang harus disediakan, sehingga diharapkan tidak akan terjadi kendala keuangan dipertengahan pelaksanaan bangun rumah kita. RAB sendiri bisa kita hitung sendiri (bila mampu) atau kita peroleh dari arsitek, perencana, kontraktor atau pemborong, sebagai satu kesatuan dari desain dan gambar kerja, atau terpisah sendiri. Untuk itu tergantung pada kita sendiri, apakah ingin satu paket atau dipisahkan.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Demi keamanan dan kelancaran dalam proses pekejaan bangun rumah kita, diperlukan adanya legalitas atau ijin dari pemerintah setempat. Legalitas dimaksud yang sangat diperlukan adalah Surat Izin Mendirikan Bangunan atau IMB dari instansi pemerintah setempat terkait.
Memilih Kontraktor Bangun Rumah atau Pemborong Bangunan
Setelah kita memiliki desain, gambar kerja, hitungan RAB dan Surat izin mendirikan bangunan (IMB), maka urutan bangun rumah selanjutnya adalah memilih kontraktor bangun rumah atau pemborong bangunan yang akan melaksanakan pekerjaan bangun rumah kita. Kontraktor atau pemborong sangat diperlukan karena sebuah pekerjaan bangun rumah memerlukan ketelitian, ketepatan dan diperlukan tanggungjawab besar untuk dapat melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan.
Kontrak Pekerjaan
Setelah kita mendapat kontraktor bangun rumah atau pemborong bangunan yang kita percaya, selanjutnya tentukan sistem kerja antara kita sebagai pemilik rumah dengan kontraktor atau pemborong dalam suatu ikatan kontrak. Ada beberapa sistem kerja (kontrak) dalam pekerjaan bangun rumah, antara lain:
Borongan Tenaga dan Material
Pada sistem ini pelaksanaan bangun rumah sepenuhnya diserahkan kepada kontraktor atau pemborong yang meliputi penyediaan tenaga tukang berikut material bangunan. Sistem ini boleh dikatakan yang paling umum dan paling praktis dari segi pemilik rumah, karena pemilik rumah tidak perlu repot dan stress memikirkan proses pelaksanaan bangun rumahnya. Tinggal tunggu hasilnya sambil sesekali mengawasi bila diinginkan.
Borongan Tenaga (Upah)
Sistem ini agak merepotkan karena mengharuskan kita sebagai pemilik rumah untuk terlibat langsung dalam proses pelaksanaan pekerjaan bangun rumah. Kita harus menyediakan material yang akan dipakai untuk pembangunan rumah. Disini kita, si pemilik rumah, harus mengawasi langsung jalannya pembangunan agar diperoleh hasil sesuai yang kita harapkan.
Pelaksanaan Pekerjaan Bangun Rumah
Setelah semua urutan bangun rumah diatas terpenuhi, maka tinggal pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Bila mungkin buatlah time schedule pelaksanaan pekerjaan untuk mempermudah kita mengontrol jalannya pembangunan. Ingat, ketepatan waktu sangat diperlukan karena berpengaruh pada biaya bangun rumah yang harus dikeluarkan. Berikut urutan pelaksanaan pekerjaan dalam membangun rumah :
Pekerjaan Persiapan
Pembersihan lokasi
Pengukuran dan pemasangan bouwplank
Galian tanah
Urugan tanah kembali
Urugan pasir dibawah pondasi
Pekerjaan Pondasi dan Beton
Pasangan pondasi batukali
Sloof beton
Kolom/balok beton
Ringbalok
Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
Pasangan trasram
Pasangan dinding
Plesteran trasram
Plesteran dinding
Acian dinding
Pekerjaan Lantai
Urugan pasir dibawah lantai
Pasangan lantai keramik
Pekerjaan Atap
Kuda-kuda
rangka atap
Bubungan
Penutup atap genteng
Lisplank
Pekerjaan Plafon
Rangka Plafon
Plafon gypsum/GRC
Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
Kusen pintu dan jendela
Daun pintu
Daun jendela
Boven
Pekerjaan Perlengkapan Pintu dan Jendela
Kunci pintu
Engsel pintu
Engsel Jendela
Grendel pintu
Grendel Jendela
Hak angin
Tarikan jendela
Pekerjaan Sanitair
Bak mandi fiberglass
Kloset jongkok
Kran
Septick Tank
Sumur Resapan
Pekerjaan Instalasi Air
Instalasi air bersih
Instalasi air kotor
Pekerjaan Instalasi Listrik
Instalasi titik nyala lampu : Saklar, stopkontak dll
Lampu pijar
Penyambungan daya ke PLN
Pekerjaan Pengecetan
Pengecetan dinding, Pengecetan Plafon ,Pengecetan Lisplank, Pengecetan daun pintu, Pengecetan daun jendela, Pekerjaan Lain –Lain
Pekerjaan pagar
Pekerjaan Kanopi
Pekerjaan carport/jalan masuk
Pembersihan lokasi akhir
Setelah tahapan dikerjakan, bangun rumahpun selesai dan rumah siap dihuni. Semoga informasi tersebut bermanfaat.









