Proses Konstruksi Tangga Tertanam di Dinding

Posted on

Dewasa ini karena semakin padatnya perumahan diperkotaan serta semakin sempitnya daerah ( area ) tanah yang ada untuk bangunan, dan juga harga tanah yang relatif mahal jika dibandingkan dengan harga bangunannya, maka perluasan bangunan tidak lagi dalam arah mendatar ( horisontal ), tetapi dibuat pada arah ke atas ( vertikal ). Mengingat hal tersebut maka , untuk menghubungkan ruang di bawah dengan di atasnya maka digunakan alat
penghubung yaitu tangga.

Karena tangga hanya digunakan sebagai penghubung ruang saja, maka tangga di buat dengan lebar seminimal mungkin.

Penempatan tangga di buat sedemikian rupa sehingga terlihat indah dan untuk rumah tinggal, tangga dibuat didekat pintu masuk utama ( entrance ).

Pada bangunan yang besar dan luas digunakan beberapa buah tangga, sedangkan pada bangunan yang mempunyai banyak tingkat dipasang tangga lain yang di tempatkan di luar bangunan sebagai tangga darurat dan dipakai apabila gedung tersebut terjadi sesuatu seperti kebakaran, oleh karenanya sering disebut sebagai tangga kebakaran.

Proporsi ukuran dan dimensi tangga pada sebuah ruang cenderung membuat posisinya terekspos.

Selain aman dan nyaman, semestinya tangga dibuat untuk mendukung tampilan ruang secara keseluruhan.

Konstruksi ini disebut kantilever, satu anak tangga tertanam di dinding.

Kekuatan tangga terletak pada jepitan antara anak tangga dan dinding.

Bahan yang tepat untuk konstruksi ini adalah konstruksi beton dan konstruksi baja.

Model ini tidak memerlukan tempat yang luas karena biasa ditempatkan di sudut ruang.

Untuk konstruksi beton harus dibuat di lokasi (on site) sedangkan untuk konstruksi baja bisa dikerjakan dahulu di workshop.

Jika ingin membuat tangga kantilever, perhatikan pembesian untuk pondasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *