Pondasi yang kokoh dan kuat adalah kewajiban bagi semua bangunan rumah. Tanpa pondasi yang dapat menopang dan menahan beban dengan baik, maka sebuah bangunan akan tidak stabil dan bisa rubuh kapan saja, khususnya saat terjadi bencana seperti gempa. Jika Anda ingin mendapatka hunian yang nyaman untuk Anda dan keluarga, Anda harus tahu cara buat pondasi rumah yang kuat dan kokoh.
Terdapat dua kategori jenis pondasi rumah, yakni jenis pondasi dangkal dan jenis pondasi dalam. Keduanya memiliki keunggulannya masing-masing. Untuk menentukan jenis pondasi, beberapa faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan ialah kondisi tanah dasar, beban yang diterima pondasi, peraturan yang berlaku, kemudahan pelaksanaannya, hingga anggaran yang tersedia.
Anda mungkin berpikir kalau pondasi rumah yang kuat dan kokoh akan memakan biaya yang besar. Walaupun tentu kualitas pondasi rumah Anda akan semakin baik jika Anda mempunyai biaya yang besar untuk membangunnya, Anda tetap dapat membangun pondasi rumah yang tidak kalah kuatnya dengan biaya yang terbatas.
Untuk melakukan hal tersebut, Adna memerlukan perencanaan yang tepat, mulai dari menyusun RAB dengan rinci, untuk dapat melakukan pembelian bahan berkualitas untuk membangun pondasi rumah yang kokoh.
Tips Membangun Pondasi Rumah Yang Kuat dan Kokoh
Berikut adalah beberapa tips dan cara untuk membaut pondasi bangunan rumah yang kuat dan murah.
1. Perhatikan Kedalaman Galian Pondasi
Melansir bangun-rumah.com, sebelum membuat pondasi rumah, Anda perlu memperhatikan kedalaman dari galian pondasi. Tanpa kedalaman pondasi yang cukup, maka pondasi tidak akan kuat menahan beban bangunan di atasnya. Jika Anda ingin memilih pondasi rumah yang kuat dan murah seperti batu kali, maka Anda bisa menggunakan campuran 1:5 untuk perbandingan semen pasir.
2. Memastikan Daya Dukung Tanah
Agar bangunan dapat stabil dan tahan goncangan, pondasi harus dibuat di atas tanah yang keras dan kokoh. Jika kondisi tanah sudah cukup keras dan Anda hanya ingin membangun rumah satu lantai, maka cukup dengan menerapkan pondasi batu.
Namun, jika ingin membangun dua lantai, maka Anda bisa menggunakan gabungan pondasi batu kali dan tambahan pondasi footplat di setiap struktur utamanya. Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli struktur atau arsitek untuk memastikan memilih sistem pondasi mana yang tepat digunakan.
3. Tanamkan Pondasi Tahan Gempa dengan Kedalaman yang Cukup
Supaya tahan terhadap gempa, apabila ingin membangun rumah satu lantai, maka tanam pondasi batu kali minimal sedalam 45 cm di bawah permukaan tanah. Sedangkan untuk pondasi rumah dua lantai, minimal kedalamannya adalah 60 cm. Selain itu, menambahkan pondasi telapak atau pondasi sumuran pada beberapa lokasi tertentu juga dianjurkan.
4. Mengaitkan Pondasi, Sloof, dan Kolom
Stek besi harus disediakan pada pondasi untuk dikaitkan dengan besi sloof. Jika memilih pondasi cakar ayam, maka sebaiknya menggunakan besi 12 mm sebagai tulangannya. Selain itu, perlu juga memperhatikan mutu beton dengan kisaran K225, serta adukan semen pasir dan kerikil dengan kisaran rasio 1:2:3.
Tak ketinggalan, tulangan pondasi harus dipastikan menyatu dengan tulangan kolom tiang struktur hingga ke bagian atas bangunan. Hal ini dilakukan agar pondasi tahan gempa semakin kuat. Jika guncangan tersebar secara merata, maka seluruh bagian rumah tidak ada yang terdampak paling parah.
5. Menggunakan Jenis Pondasi Rumah Tapak
Selain harganya yang jauh lebih murah, jenis pondasi rumah tapak memiliki keunggulan lain, yakni galian tanah yang lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja). Untuk jenis yang satu ini pada umumnya dipakai sebagai penyangga titik beban yang tunggal pada konstruksi bangunan. Pondasi tapak akan dibangun dalam bentuk melingkar atau persegi. Ada juga yang menerapkan pondasi rumah tapak bertingkat. Jika beban dari kolom cukup berat.







