10 Tahapan Membangun Rumah Minimalis

Posted on

Dalam merencanakan membangun sebuah hunian, budget memang merupakan hal paling penting.

Namun bukan hanya itu saja, Anda juga sebenarnya dituntut untuk mengetahui tahapan membangun rumah. Meskipun nantinya akan ada tim profesional yang melakukan hal tersebut.

Dengan mengetahui apa saja tahapan saat membangun hunian. Maka akan lebih mudah bagi Anda untuk membuat perkiraan.

Oleh karena itu, di bawah ini adalah 10 tahap yang bisa diikuti dalam membangun hunian:

1) Mengukur Tanah

Tahap pertama adalah melakukan pengukuran tanah yang di atasnya akan didirikan bangunan rumah.

Sebagai pemilik, Anda harus tahu posisi dan batasnya. Baru kemudian diberi tanda. Sehingga proses penggalian dan pembuatan fondasi menjadi lebih mudah.

2) Membersihkan Lahan

Setelah batas tanah jelas, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pembersihan terhadap lahan.

Mulai dari menyingkirkan beragam material alami yang dianggap mengganggu. Hingga melakukan persiapan peralatan serta sarana. Di tempat dimana lantai rumah berada.

3) Meletakkan Pondasi

Jika lahan sudah dibersihkan, sekarang pengerjaan pondasi sudah mulai bisa dilakukan. Tentunya pada tahap ini tanah akan digali.

Selain itu juga akan dilakukan penimbunan pada area tanah berlubang. Sehingga permukaan rata menjadi rata, dan padat.

Dengan begitu, maka tinggi lantai rumah dapat sesuai. Setelah itu, barulah pondasi bangunan di pasang. Tentunya menyesuaikan dengan rangka kerja yang sudah dibuat sebelumnya.

Itulah kenapa Anda membutuhkan arsitek handal untuk membuat desain rumah.

4) Mengerjakan Struktur Rangka Bangunan

Kalau pondasi sudah dikerjakan, maka dilanjutkan dengan membuat struktur untuk rangka bangunan. Yang biasanya menggunakan material besi atau beton.

Tergantung pada permintaan Anda. Rangka rumah berfungsi untuk menopang bangunan nantinya.

Biasanya rangka penahan ini dihadirkan dalam bentuk tiang (kalau di beranda).

Sedangkan untuk bagian dalam rumah, umumnya di cor dalam dinding. Yang membuat rumah menjadi kokoh dan aman dijadikan sebagai tempat tinggal.

Untuk tahapan ini, akan lebih baik bila sebelumnya telah dilengkapi dengan blue print bangunan, seperti denah dan konsep interior/exterior rumah lainnya.

5) Mengerjakan Dinding

Apabila rangka sudah ditetapkan dan selesai dikerjakan.

Selanjutnya adalah mengerjakan bagian dinding. Yang mana ukuran tinggi, ketebalan, serta material bahannya mengacu pada gambaran kerja. Dimana umumnya bahan yang digunakan adalah batu bata merah.

Supaya bisa lengket dan lebih kokoh, maka bata akan di plester dengan material adukan semen dan pasir.

Tidak heran kalau rumah yang belum jadi, dindingnya tampak amburadul. Karena belum di poles, sehingga bentuknya juga tampak tidak beraturan.

6) Mengerjakan Kusen

Tahapan membangun rumah yang ke enam adalah mengerjakan bagian kusen untuk pintu, dan jendela.

Tahap ini meliputi beberapa proses, mulai dari perakitan, sampai memasang bagian kusen. Di daun jendela, pintu, ventilasi, dan lain sebagainya.

Untuk pemasangan kusen dari bahan kayu, biasanya dikerjakan sekaligus dengan dinding. Sedangkan kusen dari bahan aluminium dikerjakan setelah dinding selesai dikerjakan.

Jadi, memang berbeda-beda.

7) Memasang Pipa Saluran

Setelah dinding bangunan berdiri dengan rapi. Maka selanjutnya adalah mengerjakan plumbing.

Atau pemasangan pipa saluran instalasi air (bersih dan kotor). Yang diikuti dengan memasang sanitasi, contohnya wastafel, WC, dan lain sebagainya.

Bagian ini seringkali terlewatkan oleh masyarakat awam. Yang kebanyakan hanya berfokusi pada desain bangunan saja.

Padahal proses pemasangan berbagai saluran instalasi ini sangat penting bagi penghuni rumah.

8) Memasang Jaringan Listrik

 

Jika semua masalah yang berhubungan dengan plumbing selesai dikerjakan. Selanjutnya diikuti dengan pemasangan jaringan listrik pada bangunan.

Mulai dari menyambungkan kabel, membuat sakelar, dan sebagainya. Yang mana hanya bisa dilakukan oleh profesional.

9) Memasang Langit-langit (Plafon)

Selanjutnya adalah memasang plafon dan atap rumah. Hal ini sekaligus menjadi tanda kalau rumah sudah dapat dijadikan sebagai tempat berteduh.

Untuk material yang digunakan sendiri sebenarnya banyak ragamnya. Jadi, bisa menyesuaikan dengan budget.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya kenapa plafon dikerjakan lebih dahulu dibandingkan memasang lantai. Alasannya karena supaya tidak ada material berat yang jatuh di lantai. Dan membuatnya menjadi rusak.

10) Finishing

Tahapan membangun rumah yang terakhir adalah finishing.

Proses ini meliputi mengaplikasikan lantai rumah hingga pengecatan dinding, dan memoles bagian interior serta eksterior.

Meskipun bukan termasuk pekerjaan berat. Namun finishing membutuhkan tingkat kehati-hatian yang sangat tinggi.

Karena semua bagian harus di aplikasikan secara tepat, dan tidak bisa sembarangan. Sehingga bangunan juga kelihatan lebih menarik.

Selain beberapa tahapan yang disebutkan di atas. Sebenarnya masih ada proses pengerjaan berbagai dekorasi tambahan.

Misalnya saja membuat taman, atau pagar rumah. Namun hal tersebut bukan sesuatu yang essential. Karena fungsinya hanya sebagai aksesori pada bangunan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *